Bisnis Online

Kelebihan toko online

Posted on February 1, 2011. Filed under: Bisnis Online |

1.       Modal usaha

Bisa dibilang untuk memulai membuka toko online bisa dibilang kita ngga perlu modal banyak, paling – paling hanya 1 set komputer + modem + internet, 1 buah camera digital, beberapa sample produk dan Paket hosting + domain saja.  Tidak mencapai Rp. 10 juta untuk memulai usaha toko online, bayangkan jika kita membuka toko offline Rp. 10 juta mungkin hanya cukup untuk sewa tempat selama 1 tahun.

2. Persediaan

Membuka toko offline pastilah membutuhkan banyak persediaan, paling tidak untuk display di toko kita. Lain halnya toko online, bisa jadi kita tidak perlu membeli persediaan (zero stock). Artinya kita tidak perlu banyak mengeluarkan investasi / modal kerja baik untuk gudang, tempat display maupun membeli persediaan itu sendiri. Yang penting kita memiliki sample produk agar kita tahu persis produk yang kita jual. Alhasil kita bisa lebih efisien dalam penggunaan modal kita. Namun hal ini bukan tanpa kekurangan, karena dengan tanpa persediaan kita harus lebih gesit untuk memenuhi pesanan-pesanan, sehingga kita wajib menjaga hubungan dengan supplier (sourcing) kita.

3.  Pasar yang luas

Jika ingin menembus dunia  internetlah tempatnya. Karena dengan internet pesan kita bisa sampai ke pelosok dunia dimanapun itu berada. Siap-siap saja suatu hari mendapatkan pesanan dari luar Indonesia. Pengalaman saya pernah terkaget-kaget mendapatkan order dari negara tetangga (Malaysia) dengan jumlah yang lumayan banyak.

4.  Kemudahan promosi

Melakukan bisnis saat ini mutlak perlu adanya promosi dan marketing. Dalam dunia internet tempat melakukan promosi sangatlah banyak, asal kita rajin browsing dan cari-cari informasi semua bisa kita dapat di internet. Saya pribadi memakai beberapa website promosi dan forum untuk mempromosikan produk-produk saya, antara lain : Indonetwork, toko bagus, krazymarket, Forum kaskus, Tabloid nova dan pastinya lewat facebook

5. Keluwesan waktu

Ngga perlu waktu khusus dalam membuka toko online. Seseorang pekerja juga bisa menyisihkan waktunya pada malam hari atau hari libur untuk menggarap toko online,  jadi tidak perlu mengganggu waktu kerjanya. Bahkan pada saat si toko online ini bekerja, kita tidak perlu menungguinya setiap saat. Dan nikmatnya lagi toko ini akan tetap bekerja 24 jam sehari 7 hari seminggu.

6. Tidak perlu tenaga kerja khusus

Beda halnya toko offline yang perlu tenaga kerja untuk melayani pelanggan atau menunggu toko, di toko online kita tidak perlu membayar pekerja untuk itu. Cukup cantumkan no telepon, id yahoo messenger, alamat email dan alamat websitenya, kemudian tunggu saja sang calon pembeli yang tertarik dengan produk kita.

Read Full Post | Make a Comment ( None so far )

Website Melejitkan penjualan Anda

Posted on October 17, 2010. Filed under: Bisnis Online |

Mungkin anda berpikir bisnis anda masih terlalu kecil untuk membutuhkan sebuah website. Mungkin anda berpikir membuat website itu sulit dan memerlukan biaya yang besar, sedangkan hasilnya tidak sepadan. Bila anda berpikir demikian, sebaiknya anda merubah paradigma anda. Berikut saya kemukakan alasan-alasannya :

– Banyak prospek akan mencari anda secara on-line. Mereka akan mengetikkan informasi yang mereka butuhkan di search engine. Bila anda tidak mempunyai website, maka hanya website kompetitor anda sajalah yang akan muncul. Berarti anda telah kehilangan kesempatan untuk melakukan penjualan. Bagi banyak prospek, bisnis anda sama saja tidak eksis, bila tidak dapat ditemukan dengan search engine. Di jaman sekarang, tidak mempunyai website sama saja seperti tidak terdaftar di buku telepon.

– Website adalah sarana advertising yang sangat baik. Apakah anda ingin mempromosikan produk atau jasa anda, website adalah cara yang sangat tepat untuk melakukannya. Advertising dengan cara lain membutuhkan biaya yang lebih besar, terutama bila anda ingin mentargetkan ke market yang spesifik, dan tidak ada jaminan mereka akan memberikan perhatian. Website adalah selayaknya brosur yang bebas untuk direproduksi, interaktif, dan dengan cepat dapat didistribusikan kepada mereka yang memang memerlukannya. Tidak ada media lain yang dapat menyaingi kemudahan penggunaan dan keefektifan sebuah website.

– Website menjangkau seluruh dunia. Di dunia web, tidak menjadi masalah apakah seseorang berada di sebelah anda atau berada di sisi dunia yang lain. Mereka akan melihat website anda sama seperti setiap orang lain, tanpa ada biaya tambahan baik pada mereka atau pada anda. Telepon atau surat membutuhkan biaya yang besar bila jaraknya jauh, tetapi website memungkinkan anda mengirimkan informasi ke mana saja tanpa usaha atau biaya tambahan. Anda dapat menjalin kontak dengan seseorang di suatu tempat, yang tidak pernah anda kunjungi dan tidak akan anda kunjungi. Website membuat bekerja secara global seperti bekerja lokal.

– Website dapat menghasilkan uang. Banyak uang beredar di web, dan tidak sulit untuk mendapatkan sebagian. Semakin lama usaha anda on-line, semakin besar bagian yang anda dapat. Jika anda punya barang untuk dijual, anda dapat menjualnya ke seluruh dunia, berkat adanya kartu kredit atau sistim pembayaran internet seperti egold, paypal, dll. Menjalankan bisnis secara on-line akan menghapus hampir semua biaya overhead anda.

– Website dapat menghemat waktu anda. Memberikan informasi memerlukan waktu, apakah itu lewat telepon, e-mail atau mengirimkan brosur. Website didesain untuk menghemat waktu anda. Prospek anda dapat melihat katalog produk tanpa perlu berbicara atau mengunjungi anda. Dengan website, informasi dapat ditulis satu kali, dan selanjutnya dapat diakses oleh prospek anda secara akurat dan terus-menerus.

sumber : www.infopeluangusaha.com

Mau Bikin Website Murah??  Website paling Murah  Domain gratis, hosting gratis, promosi gratis, maintenance gratis, tutorial gratis. Kunjungi www.tunasnusantara.com

https://i0.wp.com/www.tunasnusantara.com/images/banners/mau%20website%20murah.jpg 

Tunas Nusantara Website Solution

Read Full Post | Make a Comment ( None so far )

Perjuangan Buruh jadi Jutawan

Posted on October 8, 2010. Filed under: Bisnis Online |

Posted by Majalah Peluang Bisnis on Jul 27, 2010 | Kirim Komentar

Perjuangan Buruh Jadi Jutawan 300x200 Perjuangan Buruh jadi JutawanDalam era informasi, bisnis online berkembang pesat. Edi S. Kurniawan (32), pengusaha pakaian bayi menangkap peluang itu sejak awal. Dia ingin seluruh toko di Tanahabang punya toko online.

Suatu siang saat Warta Kota menyambangi Alifia, toko super grosir pakaian anak dan perlengkapan bayi di Thamrin City, Jalan Kebonkacang Raya, Tanahabang, Jakarta Pusat. Suasananya tampak sepi.

Di beberapa sudut hanya tampak tumpukan karung plastik putih. Disisi lain seorang lelaki sedang sibuk dengan laptop warna merah. Seorang lagi bekerja di sebuah komputer PC. Dua lainnya sedang merapikan barang-barang di toko.

“Saya sengaja memilih lantai yang sepi. Sebab, 100% transaksi bisnis saya lewat internet. Disini lokasi enggak penting. Tempat sepi, sewanya lebih murah. Yang penting, masih ada bau-bau Tanahabang,” ujar Edi S. Kurniawan, pemilik toko online http://www.grosirtanahabang.com membuka percakapan dengan Warta Kota, belum lama ini.

Meski bisnisnya dioperasikan secara online, tapi nama Tanahabang tetap ditonjolkan. Maklum, Tanahabang adalah icon bisnis tekstil di negeri ini, bahkan dikenal sebagai pusat perdagangan tekstil terbesar di Asia Tenggara.

Bagi ayah Randika Chandra Aryandi ini, Tanahabang mempunyai arti khusus. Mantan buruh pabrik di Tangerang ini mulai belajar bisnis dengan mengikuti program magang di toko-toko milik H. Alay, inspirasi berdirinya komunitas bisnis Tangan Di Atas (TDA) dan raja tekstil dan properti di Tanahabang. Dengan bekal ilmu bisnis dari magang, kerja keras dan kreatifitas, Edi dapat melewati masa sulit dalam hidupnya, sekaligus mengembangkan bisnis online http://www.grosirtanahabang.com dan http://www.alifiababyshop.com.

Saat ini, bisnis grosir pakaian anak dan perlengkapan bayi online milik mantan buruh pabrik PT. Bando Indonesia itu tumbuh pesat dengan omset rata-rata Rp. 100 juta per bulan.

Banyak Utang

Jalan menuju sukses melalui proses jatuh bangun. Pria kelahiran Lampung ini, sudah beberapa kali membangun bisnis, tapi semuanya berakhir dengan kegagalan. Edi pusing karena kegagalan itu meninggalkan banyak utang.
Edi pernah melakoni berjualan pulsa sampai buka toko fashion dan busana muslim serta usaha catering dan kantin.

Bisnis-bisnis yang disebut terakhir modalnya diperoleh dari pinjaman bank maupun kantor. Karena gagal, utangnya sampai Rp. 50 juta.
Sebagai buruh pabrik yang gajinya sekitar Rp. 2,7 juta per bulan. Edi dan istrinya, Siti Aminah, terus putar otak untuk mencari solusinya. Buruh teladan PT. Bando Indonesia (2005-2006) ini harus menyisihkan Rp. 2 juta untuk membayar cicilan hutang per bulan.

Dalam kondisi sulit itu Edi mendapat info dari TDA terkait program magang di jaringan toko H. Alay di Tanahabang. Edi tertarik dengan program itu, karena kegagalan bisnisnya selama ini, antara lain adalah tak memiliki ilmu bisnis.

Meskipun syarat mengikuti magang itu berat, Edi nekat mengambil kesempatan itu, apalagi dia mendapat dukungan dari istrinya. Untuk ikut magang itu, dia wajib bekerja enam hari seminggu selama tiga bulan nonstop. Itu berarti dia harus keluar kerja dari PT. Bando Indonesia, Gajah Tunggal Group, Tangerang. Selama magang itu Edi tidak digaji, tanpa uang makan dan transport. Sungguh berat.

Walaupun teman-temannya menyebut keputusannya mengundurkan diri sebagai tindakan gila, tapi tekad Edi untuk belajar bisnis tidak surut. “Saya bersyukur, meski saya mengundurkan diri, tapi pihak manajemen masih memberi pesangon Rp. 55 juta sehingga saya bisa melunasi utang saya. Sisanya untuk modal saya. Dan, karena saya tidak bekerja lagi, istri saya bersedia bekerja kembali di pabrik tas. Itulah bentuk dukungan luar biasa dari istri saya,” ujarnya.

Edi keluar kerja sekitar bulan maret 2007. “Sebab kalau diterusin kerja di pabrik, saya udah enggak semangat. Hampir semua gaji saya habis untuk bayar cicilan utang. Bayangkan, utang saya baru lunas sekitar 10 tahun. Makanya saya semangat pindah quadran,” katanya.

Sarjana hukum lulusan STHI Jakarta tahun 2003 itu yakin, di balik kesulitan hidupnya pasti ada kemudahan. Edi mulai merasakan manfaat positif, khususnya pada bulan ketiga magang. Saat itu, Edi diberi kesempatan buka toko mukena sendiri dengan modal dari H. Alay Rp. 50 juta.

Selanjutnya, setelah lulus magang, Edi bekerja sama dengan H. Alay membuka toko pakaian anak dan perlengkapan bayi di Blok F 3 Tanahabang. Saat itu, katanya, dia diberi modal awal berupa celana anak dari kain perca senilai Rp. 200 juta.

“Setelah tiga tahun bekerja sama dengan H. Alay, akhirnya saya memutuskan untuk mandiri, maksudnya supaya bisa lebih kreatif mengembangkan bisnis sendiri. Toko offline saya kembalikan kepada pak haji, lalu saya fokus mengembangkan bisnis online,” Ujar Edi.

Untuk memulai bisnis baru, Edi menggandeng investor baru untuk mendapatkan dana segar Rp. 100 juta. “Ternyata semangat bagi hasil sangat mendukung upaya saya mengembangkan bisnis online. Rencana saya kedepan, ingin mengajak toko-toko di Tanahabang membuka toko online. Sambutannya positif bahkan beberapa sangat antusias. Mimpi saya, semoga kawasan Tanahabang bebas macet karena semua transaksi lewat internet,” ujar Edi mantap.

ANDA JUGA BISA JUALAN TANPA MODAL

Setelah melewati masa perjuangan yang berat lalu tumbuh mulus dengan bisnis online, kini Edi S. Kurniawan, mulai memasuki tahap menang (win). Dalam tahap ini dia ingin mengajak lebih banyak teman dan masyarakat untuk pindah quadran.

“Jangan takut berwirausaha karena ternyata tak seberat dan sesulit yang kita bayangkan. Disini saya ingin sharing ilmu dan pengetahuan agar orang yang mulai bisnis tak melewati tahap trial and error yang terlalu berat seperti saya dulu,” ujar Edi yang pernah 11 tahun kerja di sebuah pabrik V-belt mobil di Tangerang.

Menurut dia, salah satu bentuk sharing yang dilakukannya, disamping lewat komunitas TDA, juga dengan menyediakan berbagai paket kerjasama usaha. “Bahkan, saya siap bantu orang yang mau jualan (pakaian bayi-Red) dan enggak punya modal. Tapi, basisnya tetap toko online,” tambahnya.

Syaratnya gampang, mereka harus punya blog atau facebook. Edi akan menyediakan foto-fotonya. Mereka tinggal pasang di internet lalu gencarkan promosi. ”Kalau ada pesanan, tinggal salurkan kepada saya. Dari transaksi itu, mereka akan dapat untung. Di sini selain bisa bantu orang, saya juga diuntungkan karena punya ujung tombak pemasaran dimana-mana,” kata Edi mengenai startegi marketingnya.

Namun, katanya, untuk tahap pertama, program gratis tersebut dibatasi hanya untuk 10 orang per bulan. Program itu diperkenalkan sejak bulan lalu. Disamping itu. Edi juga menyediakan lima paket kerjasama usaha, mulai dari paket distributor wilayah dengan modal awal Rp. 10 juta, paket toko bayi (start up Rp. 13 juta dan paket toko lengkap Rp. 46 juta), paket sample produk hingga paket toko online plus produknya seharga 2,5 juta.

Terkait dengan paket usaha dan kerjasama yang ditawarkan itu, dia memberikan komitmen penuh dengan menyediakan layanan konsultasi 24 jam, baik dalam manajemen toko online maupun strategi pemasaran.

“Kami juga menyediakan karyawan yang meng-handle pesanan Anda, mulai dari penerimaan, persiapan, packing hingga pengiriman barang. Kami juga selalu siapkan barang lengkap, dengan stok senilai lebih dari Rp. 500 juta sehingga selalu bisa memenuhi pesanan pelanggan,” ujarnya.

Edi mengatakan di tahun 2010 ini dia juga sedang melakukan ekspansi usaha, dengan membangun dua unit usaha baru yang lebih besar. Edi akan mengembangkan usaha dibidang IT Consulting dan Online Marketing serta satu lagi di bidang produksi, distribusi dan penjualan umum. Proyek pertama yang digarapnya adalah memproduksi kaos anak, kaos remaja dan kaos busana muslim dengan kapasitas produksi 3.000 lusin per bulan. (Wahyu H, Tangan Diatas, 26 April 2010) (hes) Ref : Wartakota (Kisah Perjalanan Alumni TDA Apprentice Yang Sukses Bisnis Online ini sudah dimuat di Harian Warta Kota edisi hari Minggu, 28 Maret 2010, Didedikasikan untuk Pesta Wirausaha 2010, dalam rangka Milad 4 TDA)

sumber : http://www.majalahpeluangbisnis.com/perjuangan-buruh-jadi-jutawan.html

Mau Bikin Website Murah??  Website paling Murah  Domain gratis, hosting gratis, promosi gratis, maintenance gratis, tutorial gratis. Kunjungi www.tunasnusantara.com

https://i0.wp.com/www.tunasnusantara.com/images/banners/mau%20website%20murah.jpg

Tunas Nusantara Website Solution

 

 

Read Full Post | Make a Comment ( None so far )

Ojek Online

Posted on October 8, 2010. Filed under: Bisnis Online |

Posted by Majalah Peluang Bisnis on Aug 23, 2010 

ojek online 300x222 Ojek OnlineBetambah banyaknya pengguna kendaraan di Ibu Kota tanpa diimbangi ruas jalan yang memadai, membuat banyak orang mengalami kemacetan di jalan raya.Jika telah terjadi demikian waktu tempuh dari satu tempat ke tempat lain menjadi masalah. Adalah Arman chasan seorang inovator muda yang menggagas “ojekonline”, dengan menggunakan sepeda motor miliknya layanan ojek yang dapat dipesan melalui internet dan telepon.

Bermula dari pertemanannya dengan seorang pelanggan bernama Handono yang berprofesi sebagai IT Security Consultant, Arman ditawari untuk memasarkan jasa Ojek-nya melalui internet. Ojek Online pun terwujud menjadi http://www.OjekBintaro.Blogspot.com. Setelah dibuatkan sebuah website pengguna jasa ojek Arman semakin hari semakin bertambah.

Inovasi lainnya yang dilakukan Arman adalah mengubah image “tukang ojek” yang kurang bersahaja menjadi “Ojek profesional”. Kebersiahan fisik pengendara sebagai hal wajib dimiliki seorang ojek profesional. Dengan menggunakan kemeja layaknya pegawai kantoran, Arman selalu menanamkan prinsip jujur dan ramah terhadap pelanggannya.

Setelah membenahi penampilan fisik pengengdaranya, hal lain yang tidak kalah penting untuk dipersiapkan adalah sepeda motor itu sendiri. Disk-Brake (Rem) adalah hal utama yang penting bagi tukang ojek, sebab seringkali mereka harus bermanuver diantara kemacetan jalan raya.

Sebagai tukang ojek profesional tentunya harus mematuhi peraturan lalu lintas, Helm bagi si pengendara maupun penumpang wajib menggunakannya. Selain menggunakan helm yang memiliki standar keselamatan, kebersihan helm tidak boleh dilupakan, sebab pelanggan akan tidak nyaman bila menggunakan helm kotor dan bau.

Sukses memprommosikan jasa-nya kini Arman mengajak teman sejawatnya untuk bekerja sama melayani order ojek yang setiap harinya bisa mencapai 30 orang. Seluruh mitra yang membantu Arman juga memegang teguh prinsip profesional sebagai tukang ojek dan menjaga ketertiban lalulintas.

Kedepan alangkah baiknya jika ojek menyiapkan jaket hujan dan sepatu anti air, sehingga saat hujan tiba pakaian penumpang tidak mengalami basah. Peluang usaha ojek sepeda motor masih terbuka lebar, sekarang bagaimana Anda mampu mengolah strategi pemasarannya dengan unik dan cerdas seperti yang dilakukan Arman dengan OjekOnline-nya. Lihat liputannya di sini

sumber : http://www.majalahpeluangbisnis.com/perjuangan-buruh-jadi-jutawan.html

Mau Bikin Website Murah??  Website paling Murah  Domain gratis, hosting gratis, promosi gratis, maintenance gratis, tutorial gratis. Kunjungi www.tunasnusantara.com

https://i0.wp.com/www.tunasnusantara.com/images/banners/mau%20website%20murah.jpg 

Tunas Nusantara Website Solution

(Promo Oktober)

 

Read Full Post | Make a Comment ( None so far )

Ferri Iskandar, Sukses Berbisnis Online

Posted on October 8, 2010. Filed under: Bisnis Online |

Posted by Majalah Peluang Bisnis on Jul 28, 2010 | Kirim Komentar

The Treker 300x187 Ferri Iskandar, Sukses Berbisnis OnlinePEMILIK TheTrekkers.com Ferry Iskandar, tak pernah bermimpi menjadi seorang pebisnis. Dia cuma punya idealisme: membantu orang sebanyak mungkin. Dari idealisme ini lah, Ferri sukses membangun TheTrekkers.com menjadi toko online peralatan petualangan.Nama The Trekkers.com cukup dikenal di kancah pertokoan online tanah air. Toko online ini sukses menjual berbagai peralatan petualangan, safety, military, dan emergency rescue buatan beberapa pabrik ternama di dalam negeri.

The Trekkers yang juga memiliki gerai di Yogyakarta ini memasarkan 10 merek produk. Diantaranya, Biawak, Boogie, Fieldtrek, Batant, dan Blue Lines.

Sebagai satu-satunya toko yang fokus menggarap pasar pelengkapan adventures dan emergency secara online dan beroperasi 24 jam, wajar jika penjualannya cepat melesat. Pada masa sepi saja omzet The Trekkers mencapai puluhan juta rupiah setiap bulan. Di masa panen, The Trekkers bisa meraup penjualan lebih dari seratus juta rupiah per bulan.

Keberhasilan The Trekkers tidak lepas dari kejelian pendirinya, Ferri Iskandar, dalam menangkap peluang berjualan online. Apalagi produk yang dijual sangat segmented sehingga tidak mudah menggaet pembeli.

Terjun ke dunia bisnis bukanlah impian Ferri sejak kecil. Impiannya sejak kecil sangat idealis, yaitu membantu orang sebanyak mungkin. Wajar saja, jika selepas menamatkan kuliahnya di UGM tahun 1996, pria kelahiran Medan ini memilih bekerja di salah satu LSM di Yogyakarta.

Selama 7 tahun bekerja di LSM tersebut, ternyata Ferri tak menemukan kepuasan. Akhirnya, pada 2003 dia memutuskan beralih profesi menjadi pengusaha di bisnis peralatan petualangan.

Langkah Ferri menapaki bisnis ini berawal ketika ia membaca buku yang menyebutkan kalau perdagangan pada dasarnya bisa mensejahterakan manusia. “Saya pikir ada benarnya, pasti ada banyak orang yang terkait pada satu barang yang terjual, sehingga saya putuskan menjadi pedagang,” kisah Ferri.

Dia memilih berbisnis peralatan petualangan, sebab semasa aktif di grup pecinta alam di kampusnya, Ferri sering kesulitan mencari sepatu khusus trekking. “Tak ada yang jual sepatu jenis ini, saya sampai harus membelinya langsung dari Bangkok atau Nepal. Jadi, saya pikir kenapa tidak berjualan sepatu ini saja,” papar lelaki berumur 39 tahun ini.

Ferri kemudian mencari produsen sepatu trekking hingga ke Bandung. Setelah ketemu pemasok, maka dia pun memulai usaha peralatan petualangannya dengan modal uang pinjaman sebesar Rp 5 juta. Saat itu, dia baru memasarkan sepatu saja.

Perjalanan awal usahanya terasa begitu lambat. saat iotu dia memang belum berjualan secara online 24 jam, Pembelinya sedikit. Bahkan, sering kali dalam sehari tak ada penjualan sama sekali. Alhasil, Ferri pun kesulitan menutup biaya operasionalnya sehari-hari.

Mau Bikin Website Murah??  Website paling Murah  Domain gratis, hosting gratis, promosi gratis, maintenance gratis, tutorial gratis. Kunjungi www.tunasnusantara.com

https://i0.wp.com/www.tunasnusantara.com/images/banners/mau%20website%20murah.jpg 

Tunas Nusantara Website Solution

 

Namun, bapak dua anak ini tidak patah semangat. “Saya sudah terlanjur bermimpi punya toko online yang besar, sehingga saya harus terus melangkah,” kenangnya.

Makanya, setahun berselang, Ferri memperbanyak jenis produk yang dipasarkan, seperti tas, sepeda, dan tas laptop. Dari situ bisnisnya berkembang pesat. Dia pun berekspansi dengan memasarkan produk emergency seperti tenda rumah sakit.

Banyak kendala menghadang

Banyak kendala dialami Ferri Iskandar dalam membangun bisnis online TheTrekkers.com, dari mulai kesalahan administrasi hingga kenaikan BBM tahun 2005 silam. Namun, semua itu justru menjadi pelecut Ferri untuk terus maju.

Keberhasilan Ferri Iskandar dalam membesarkan bisnis online-nya bersama TheTrekkers.com butuh perjuangan panjang. Pada awal perjalanan bisnisnya, ia harus terseok-seok. Sebab, Ferri belum bisa berjualan 24 jam sehari. Karena terkendala dana, ia tidak bisa mengakses internet secara penuh 24 jam untuk mengelola bisnis online-nya.

Setelah jenis barang yang dipasarkan semakin bertambah, Ferri pun memberanikan diri berlangganan paket akses internet dari salah satu perusahaan penyedia jasa internet. Total ia harus mengeluarkan dana Rp 5 juta untuk berlangganan, sekaligus memberesi sistem dan manajemen usaha online-nya. Modal tambahan ini ia peroleh dari pinjaman sahabatnya dan hasil penjualan perhiasan sang istri.

Saat proses pembenahan ini, usaha Ferri justru hampir kolaps. Sebabnya, sempat terjadi kesalahan administrasi dan pencatatan pesanan. Untung, beberapa bulan berselang, semua permasalahan sudah teratasi. Pesanan pun sedikit demi sedikit mulai mengalir lagi. Apalagi, Ferri juga aktif mengirim katalog ke beberapa lembaga yang membutuhkan peralatan petualangan seperti Palang Merah Indonesia.

Kenaikan harga BBM tahun 2005 kembali menghempaskan bisnisnya. Saking sepinya, pernah dalam sepekan Ferri tidak berhasil menjual satu barang pun. Ia pun kesulitan untuk membayar pembelian barang ke pabrik.

Di tengah cobaan yang berat tersebut, gempa bumi dahsyat mengguncang Yogyakarta tahun 2006. Bencana itu justru mengubah nasib Ferri. Ketika itu, banyak permintaan peralatan emergency yang masuk, seperti tenda rumah sakit hingga tandu. “Meski miris, saya harus jujur bahwa gempa Jogja justru membuat usaha saya jadi naik,” aku pria lulusan Fakultas Teknologi Pangan Universitas Gajah Mada ini.

Bisnis Ferri kini sudah merambah ke berbagai jenis perlengkapan emergency dan petualangan, baik di darat, laut, dan udara. Efek dari penjualan online juga membuat penjualan di toko offline miliknya yang baru dibuka dua tahun lalu ikut laris. “Mereka yang pernah pernah pesan secara online dari luar Jawa, merekomendasikan untuk beli perlengkapan ini kepada keluarga atau kenalan mereka di Yogyakarta dan sekitarnya,” paparnya.

Beberapa produsen perlengkapan besar di Bandung yang awalnya tidak mempercayainya, kini bahkan sudah menjalin kerjasama dengan Ferri.

Bisnis Ferri bukannya tanpa kendala. Beberapa kali dia harus mengembalikan barang ke produsen lantaran barang yang diterima tidak sesuai pesanan atau ada bagian yang cacat. Akibatnya, pengiriman ke konsumen pun menjadi terlambat. “Kami harus minta maaf dan menjelaskannya ke konsumen. Hal ini perlu dijaga, karena jualan online ini adalah bisnis kepercayaan,” tukas Ferri.

Bisnis Ferri terus berkembang. Bahkan Ferri kini juga membuka angkringan yang dilengkapi hotspot gratis dengan memanfaatkan areal parkir dan halaman toko offline The Trekkers. Empat karyawan kini mengelola angkringan ini.

Omzetnya meningkat berlipat-lipat

Ferri menyiapkan sederet rencana untuk mengembangan bisnisnya. Ia mulai memproduksi merek sendiri tahun ini. Dia juga menggaet banyak agen pemasaran di daerah. Ia berharap TheTrekkers.com menjadi toko online nomor satu untuk pelengkapan petualangan dan rescue.

Toko online The Trekkers yang dibangun Ferri Iskandar kini telah berkembang jauh dibanding saat awal usaha. Omzetnya yang semula hanya cukup untuk menutup biaya operasional kini meningkat berkali lipat. Dia bisa mengantongi penjualan hingga Rp 100 juta sebulan.

Wajar saja jika dia pernah terpilih menjadi salah satu dari 20 calon finalis wirausaha muda dari Indonesia Bisnis Link (IBL) pada 2006.

Ia tidak cepat berpuas diri. Ferri memiliki banyak rencana untuk mengembangkan bisnisnya. Yang paling dekat, tahun ini Ferri bakal menambah merek produk yang dipasarkannya. Bukan lagi menjual merek orang lain, kali ini ia memproduksi perlengkapan dengan merek sendiri: The Trekkers.

Untuk saat ini, ia memilih memproduksi ransel gendongan bayi, tas sepeda, atau tas kamera. Soalnya, “Sejauh ini belum banyak yang mengembangkannya secara serius,” tutur Ferri. Sedangkan untuk perlengkapan rescue, menurutnya, pasarnya sudah dipenuhi banyak merek yang berkualitas.

Untuk memproduksi perlengkapan itu, dia menggandeng pembuat tas di Bogor, Bandung, dan Yogyakarta. ia memilih cara outsourcing untuk produksi karena tidak mau terlibat langsung dalam proses produksi. “Karena saya tidak berkompeten untuk itu. Tapi desain semua produk dari saya,” tutur Ferri.

Agar produknya bisa dikenal dan diterima di seluruh Indonesia, pria 39 tahun ini berencana tidak hanya mengandalkan pemasaran produknya lewat internet. Mulai akhir Oktober ini, Ferri akan berkunjung ke beberapa toko di wilayah Sumatera dan Jawa untuk memperkenalkan produknya. Ia ingin memiliki agen sebanyak mungkin untuk memasarkan produknya.

Selanjutnya, tahun depan, dia menargetkan bisa punya toko khusus atau butik di mal yang menjual segala perlengkapan petualangan dan rescue. “Saya ingin orang saat melihat produk adventures, langsung ingat The Trekkers,” papar Ferri.

Lewat semua langkah yang telah dirancangnya itu, Ferri ingin mencapai impiannya, yakni menjadikan TheTrekkers.com menjadi toko online nomor wahid dan pertama untuk peralatan petualangan, safety, rescue dan militer di Indonesia.

Selain berbisnis perlengkapan itu, dia juga akan memperkuat bisnis angkringan. Untuk itu, bapak dua anak tersebut juga akan memperluas area angkringan yang kini hanya menempati areal parkir dan halaman toko The Trekkers.

Usaha angkringan ia pertahankannya karena cukup membantu upaya promosi perlengkapan yang dijualnya di toko offline The Trekkers. “Pengunjung yang datang setidaknya jadi kenal pada toko dan produk yang dijualnya di sana,” katanya.

Ferri mengakui tertarik pada banyak bidang usaha. Tapi, ia masih ingin fokus mengembangkan The Trekkers. Jika merasa The Trekker telah cukup kuat, ia tak segan mengembangkan ladang bisnis baru yang menarik minatnya, seperti peternakan sapi dan usaha tangki air. “Harus ada satu yang bagus dulu sebagai pegangan sebelum membuka bisnis yang lainnya,” ujarnya. (Kontan.co.id, 10 Oktober 2009)

sumber : http://www.majalahpeluangbisnis.com/ferri-iskandar-sukses-berbisnis-online.html

Read Full Post | Make a Comment ( None so far )

Liked it here?
Why not try sites on the blogroll...